Bisakah Alvaro Bautista Ikuti Jejak Troy Bayliss?

Dalam blog terbarunya, komentator legendaris ini mengulas kembali kisah epik sang pembalap Australia dalam putaran penutup 2006

Keadaannya sangat mirip. Saat dunia berfokus pada pertarungan luar biasa untuk gelar MotoGP™, Juara Dunia Superbike datang untuk ikut bersenang-senang. Alvaro Bautista, yang baru saja menuntaskan putaran final yang menakjubkan di Jerez, kembali ke MotoGP di Malaysia akhir pekan ini. Penampilannya sebagai wildcard dalam pabrikan Ducati mengingatkan kenangan 2006 dan seorang Australia, Troy Bayliss.

Setelah memenangi Kejuaraan Dunia Superbike, Bayliss didatangkan oleh Ducati untuk menggantikan Sete Gibernau yang cedera dalam balapan pemungkas Kejuaraan Dunia MotoGP™ di Valencia. Dunia benar-benar fokus pada pertarungan Nicky Hayden dan Valentino Rossi untuk memperebutkan hadiah utama, gelar Juara Dunia.

Kedengarannya familier sejauh ini. Bautista bergabung dengan grid kelas premier, sementara dunia fokus pada perebutan titel antara Pecco Bagnaia dan Jorge Martin. Bayliss memiliki banyak pengalaman MotoGP™ dengan empat kali naik podium untuk Ducati sebelum kembali ke World Superbike. Bautista tidak hanya kembali ke Kejuaraan yang memberinya gelar Juara Dunia, 16 kemenangan Grand Prix dan tiga podium MotoGP™, tetapi juga ke trek yang ia sukai. Pembalap Spanyol itu telah menangi dua Grand Prix di sirkuit Sepang yang terik di pinggiran Kuala Lumpur. Pada tahun yang sama dengan kesuksesan Bayliss di Valencia, Bautista memenangi balapan 125cc dan gelar Juara Dunia. Dua tahun kemudian, ia menang GP Malaysia 250cc dengan keunggulan lebih dari dua setengah detik.

Tujuh belas tahun lalu sejarah tercipta di Valencia. Bayliss menangi Grand Prix setelah mengalahkan pembalap Ducati, Loris Capirossi, dan Hayden dinobatkan sebagai Juara Dunia usai finis ketiga. Ducati 1-2 pertama di kelas premier. Namun, gelar pertama serta satu-satunya yang direngkuh Hayden mencuri perhatian. Bayliss lalu kembali ke Superbike untuk melanjutkan dominasinya. Dia adalah satu-satunya Juara Dunia Superbike saat ini yang memenangi balapan MotoGP™. Ben Spies dari Amerika adalah satu-satunya pembalap lain yang menangi balapan MotoGP™, setelah raih titel Kejuaraan Dunia Superbike, tetapi bukan sebagai Juara Dunia bertahan. Pembalap Yamaha itu menang di GP Belanda 2011, dua tahun setelah kesuksesannya di Kejuaraan Superbike. Tidak diragukan lagi, sesama Juara Amerika dan Superbike Colin Edwards pantas untuk bergabung dengannya. Siapa yang akan melupakan pembalap Texas itu yang terjatuh di Assen 2006 saat kibaran bendera kotak-kotak siap merayakan kemenangan Grand Prix pertamanya. Edwards berdiri di podium 12 kali dan finis keempat dan kelima dalam Kejuaraan Dunia.

Skenario sebaliknya tidak terlalu tandus, tetapi mungkin jumlah pembalapnya lebih sedikit dari yang Anda bayangkan. Juara Dunia GP 250cc John Kocinski menangi Grand Prix 500cc dengan motor Yamaha dan Cagiva sebelum menjadi Juara Dunia Superbike. Juara Dunia GP 250cc empat kali, Max Biaggi, memenangi Grand Prix kelas premier untuk Yamaha dan Honda sebelum mendominasi Superbike. Carlos Checa menang beberapa Grand Prix 500 ccuntuk Yamaha, sebelum beralih dan menjuarai Kejuaraan Dunia Superbike.

Lantas, bisakah sejarah terulang kembali setelah 17 tahun dalam balapan 20 lap di Sepang pada Minggu nanti? Dapat dimaklumi, dengan tiga putaran tersisa, sorotan bakal tertuju pada perebutan gelar juara Bagnaia dan Martin. Saya berjanji kepada Anda bahwa saya akan lebih memperhatikan Bautista daripada yang saya lakukan terhadap Bayliss pada sore bersejarah di bawah sinar matahari Spanyol musim 2006.

Harga Spesial VideoPass MotoGP™!

Semua konten LIVE & OnDemand ada di ujung jari Anda dengan harga luar biasa

Berlangganan Sekarang!